Materi Pelatihan

"Supply Chain Management" Batch 18
DETAIL PELATIHAN
  • 12 Peserta
  • Materi Kajian: 14
  • File Penunjang/latihan

"Supply Chain Management" Batch 18

0 Reviews
Rp4.000.000

Rp3.200.000

WAKTU: 14-24 Oktober 2024

APA KEUNGGULAN PROGRAM INI?

  • Program e-Training ini penting untuk memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai Supply Chain Management (SCM) mencakup konsep, prinsip-prinsip, tujuan, dan ruang lingkupnya, serta best practices, baik secara internal maupun eksternal, yang penting untuk efisiensi dan efektivitas strategi dan operasional perusahaan.
  • Materi SCM dalam Program ini diperlukan di semua level, baik strategis (top management), taktis (middle management), maupun teknis/operasional di semua perusahaan (manufaktur, transportasi, logistik, retailer, dan lain-lain).
  • Program ini diselenggarakan secara online. Peserta dapat mengikutinya secara fleksibel, baik waktu maupun tempatnya sesuai kondisi, sehingga menghemat biaya.
  • Program ini juga sebagai persiapan sertifikasi dari BNSP melalui LSP terkait berdasarkan Skema Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

TUJUAN

  1. Memberikan pemahaman mengenai logistik dan SCM yang diperlukan di semua level dan semua bidang industri/perusahaan.
  2. Membekali para peserta dengan materi kompetensi untuk mengikuti uji sertifikasi dari BNSP melalui LSP terkait.

MATERI

  1. Manajemen logistik
  2. Manajemen rantai pasok
  3. Manajemen pergudangan
  4. Manajemen persediaan
  5. Manajemen transportasi
  6. Keselamatan dan kesehatan kerja
  7. Sistem informasi
  8. Manajemen pengadaan
  9. Manajemen pelayanan pelanggan
  10. Manajemen komunikasi
  11. Manajemen personil
  12. Manajemen finansial

SERTIFIKAT

Peserta yang lulus e-certification dari Ruang Logistik mendapatkan e-Certificate dari Supply Chain Indonesia (SCI) yang merupakan lembaga independen terdepan dalam bidang logistik dan supply chain di Indonesia.

e-Certificate ini menjadi salah satu syarat pelengkap untuk mengikuti uji sertifikasi dari BNSP melalui LSP terkait. Ruang Logistik akan memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara peserta dan LSP terkait untuk uji sertifikasi tersebut.

PESERTA

Peserta dari level manajerial dan operasional yang terkait dengan kegiatan operasional logistik dan supply chain (pergudangan, transportasi, distribusi, dll.)

Persyaratan peserta sertifikasi BNSP:
Masa kerja minimal 3 tahun di bidang logistik.

JADWAL PELAKSANAAN

TANGGAL KEGIATAN
14-18 Okt. 2024 Belajar Mandiri 
19 Okt. 2024 Video Conference 1
20 Okt. 2024 Video Conference 2
21 Okt. 2024 e-Certification

BIAYA 

Kategori

Biaya (Rp)

Individu 4.000.000
Grup 3.500.000

Keterangan:

  • Diskon 20% bagi 10 peserta pertama (yang melakukan registrasi dan pembayaran).
  • Diskon tambahan 10% bagi peserta yang telah mengikuti program Ruang Logistik sebelumnya.
  • Grup: minimal 3 peserta dari 1 perusahaan.
  • Biaya sudah mencakup biaya e-Training dan biaya e-Certification dari Ruang Logistik/SCI.
  • Biaya yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan jika peserta membatalkan/tidak menyelesaikan program ini.  

FASILITAS

  • Akses 1 bulan ke platform ruanglogistik.id
  • Materi-materi pembelajaran
  • Latihan soal ujian/sertifikasi
  • Video conference dengan fasilitator
  • e-Certificate bagi yang lulus uji sertifikasi

REGISTRASI & INFORMASI

Program ini akan diselenggarakan dengan minimal 10 peserta.

Registrasi & pembayaran s.d. 11 Oktober 2024 melalui platform https://ruanglogistik.id

Informasi:
Tari 0821 1515 9595
022 720 5375
info@ruanglogistik.id

Kurikulum

Supply chain management (SCM) adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain. Supply Chain sendiri yaitu sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir atau rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer/toko (pada bagian hilir).

Definisi lainnya SCM yaitu manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen permintaan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur, manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk, dan returns management.

Tujuan SCM adalah untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty) dan risiko dalam supply chain. SCM mempunyai fungsi secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir serta sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut.

Supply chain mencakup tiga bagian yaitu pertama, upstream dimana bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa perusahaan manufaktur atau asembling) dan suppliernya, yang di dalamnya telah terbina suatu hubungan/relasi. Kedua, internal dimana bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh supplier menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk pada perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan, di luar perusahaan tersebut. Ketiga downstream dimana bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam pengiriman produk pada customer akhir.

Pelatihan ini menyediakan beberapa informasi mengenai konsep dasar supply chain, tantangan dalam SCM, ketidakpastian SCM, analisis biaya SCM, strategi SCM yang efektif baik dari segi eksternal maupun internal supply chain, hingga penentuan KPI supply chain. Beberapa informasi tersebut bisa dijadikan bahan diskusi dengan trainer dan diterapkan di perusahaan.

Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa yang merupakan bagian dari supply chain yang memiliki peran kunci yaitu mendapatkan barang dan jasa sesuai dengan jumlah, waktu, dan kualitas yang dibutuhkan, mendapatkan barang dan jasa dengan harga yang tepat, memastikan mendapatkan layanan terbaik dari supplier, serta mengidentifikasi secara berkualitas dan inovatif.

Secara umum, procurement bertanggung jawab membelanjakan lebih dari 50% dari biaya perusahaan lainnya. Karenanya setiap penghematan belanja menjadi peningkatan laba perusahaan.

Tantangannya adalah bagaimana agar procurement dikelola secara efektif supaya bisa mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya dapat menunjang kinerja bisnis dan memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi perusahaan. Oleh karenanya, perlu dilakukan transformasi di bidang procurement agar bisa meningkatkan keunggulan kompetititif perusahaan, yaitu dengan transformasi, dari tactical menuju strategic procurement.

Negosiasi bukanlah menyingkirkan perbedaan atau bertemu di tengah tetapi usaha yang terbaik melalui pertukaran konsesi dan hasil yang menguntungkan. Kunci keberhasilan negosiasi yaitu empati kepada mitra negosiasi, responsive, dan dapat meyakinkan mitra negosiasi. Sedangkan kontrak adalah para pihak yang bersepakat dan sengaja saling mengikatkan diri dalam suatu perikatan yang menimbulkan hak dan kewajiban untuk dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait.

Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai langkah-langkah procurement, estimasi biaya peralatan yang diperlukan, analisis cost reduction, hingga bagaimana menjalin hubungan baik dengan vendor. Informasi lainnya yaitu terkait keterampilan negosiasi, tahapan, strategi negosiasi, hingga teknik persiapan, pelaksanaan, dan hasil negosiasi termasuk bagaimana negosiasi pada proses pengadaan. Informasi terkait kontrak mencakup penyusunan kontrak, tatakelola risiko dalam kontrak rantai supplai, serta evaluasi dan dokumentasi kontrak.

Setiap karyawan diharapkan mampu beradaptasi dengan rekan kerja maupun pelanggan yang berasal dari aneka ragam budaya dan sosial yang berbedan serta mengormati pendapat, saran serta kritikan yang datang dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan.

Kelompok/budaya yang berbeda harus tetap dihargai dan diperlakukan dengan respek serta memperhatikan sensitifitas perbedaan budaya atau hubungan timbal balik antar rekan kerja ataupun pelanggan sehingga tidak akan menimbulkan diskriminasi pelayanan ataupun komunikasi.

Perbedaan ini seringkali akan kelihatan aneh bagi kolompok/orang lain. Saling menghargai terhadap perbedaan budaya akan memberikan pemahaman mengapa orang bertindak seperti yang mereka anggap baik (sesuai dengan apa yang dianutnya/biasa dilakukan) dan bereaksi kepada kita suatu tindakan yang tidak biasa atau dirasa mereka anggap tidak baik.

Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai cara berkomunikasi yang baik, sumber konflik yang sering terjadi, dan cara menangani kesulitan bekerja di lingkungan yang berbeda sehingga karyawan dapat cepat beradaptasi dimanapun dia ditempatkan oleh perusahaan.

SOP adalah standar operasional prosedur kerja yang dibuat oleh perusahaan untuk mengatur, memonitor, dan menilai suatu kegiatan/bagian/cabang/unit bisnis agar sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Jadi, keberadaan Standar Operasional Prosedur – SOP adalah sangat penting untuk sebuah bisnis.

Tujuan SOP adalah untuk mengatur semua aktivitas agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dan sesuai dengan tujuan, visi serta misi perusahaan.

Fungsi SOP adalah paling utama sebagai alat pandu. Namun demikian fungsi SOP dapat juga digunakan untuk alat ukur, alat pantau, dan sebagai alat latih.

Pelatihan ini menyediakan beberapa informasi penting mengenai perencanaan dan pengembangan SOP, memantau implementasi SOP, hingga mengevaluasi implementasi SOP. Beberapa hal tersebut seperti cara menyusun SOP yang efektif, hambatan dalam penyusunan SOP, serta contoh skema SOP dan evaluasi perusahaan transportasi dan logistik.

Strategi logistik yang dieksekusi perusahaan banyak ragamnya. Antarperusahaan bisa saja berbeda strategi logistik yang dijalankan. Keputusan strategi logistik yang diambil akan berimplikasi pada kinerja keuangan perusahaan. Para pemimpin organisasi bisa menggunakan strategi logistik untuk menentukan kinerja keuangan.

Sejatinya strategi logistik dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas logistik. Efisiensi diartikan pencapaian biaya logistik yang paling rendah. Sementara efektif merujuk pada ketepatan dan keandalan pengelolaan aktivitas logistik, seperti transportasi, pergudangan, dan distribusi untuk memastikan material atau barang tersedia pada saat diperlukan.

Keputusan manajemen perusahaan atas berbagai pilihan strategi logistik akan berdampak pada investasi infrastruktur dan biaya operasional logistik. Dua hal terakhir ini ujungnya memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Para pemimpin organisasi perlu mempertimbangkan dengan cermat setiap keputusan strategi logistik yang akan dieksekusi.

Pelatihan ini menyediakan beberapa informasi penting mengenai analisis lingkungan operasi internal dan eksternal perusahaan, pengembangan strategi untuk memaksimumkan outcome perusahaan, dan implementasi dan evaluasi strategi.

Perkembangan perdagangan elektronik (e-commerce) berdampak pada potensi peningkatan ekonomi bagi penyelenggara pos dan logistik melalui distribusi pengiriman barang. Untuk menunjang percepatan e-commerce pada sektor pos dan logistik, maka diperlukan gambaran kondisi peran teknologi informasi (TI) dalam perusahaan.

Gambaran tersebut dapat memberi informasi awal bagaimana implementasi TI yang dilakukan di perusahaan penyelenggara pos memberikan dampak terhadap daya saing dan keunggulan perusahaan di era e-commerce.

Peran sektor logistik untuk mendorong  percepatan dan pengembangan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik  telah dijabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 74 tahun 2017 tentang peta jalan  sistem perdagangan masional berbasis elektronik (roadmap e-commerce) tahun 2017-2019.

Pelatihan ini menyediakan beberapa informasi penting mengenai jenis, peran, dan manfaat teknologi informasi dalam menunjang proses logistik. Hal ini juga menjelaskan tentang bagaimana analisis dan proses dari informasi.

Mempertahankan pelanggan di tengah persaingan yang semakin ketat tentu bukan hal yang mudah. Untuk mengetahui efektivitas dari program-program yang telah dilakukan, maka perusahaan perlu mengetahui kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan logistik nya.

Sejak pertengahan 1980-an, service quality telah menjadi topik utama dalam riset pemasaran dan logistik. Logistics service quality adalah pengembangan dari service quality untuk mengukur customer satisfaction dalam bidang logistik.

Kualitas dalam aktivitas distribusi fisik pemasok memiliki pengaruh paling besar dalam customer satisfaction. Maka dari itu perusahaan perlu mengetahui dan mempelajari cara agar karyawan dapat memberikan layanan terbaik sesuai keinginan perusahaan karena pada dasarnya beberapa customer mempunyai karakteristik yang berbeda.

Pelatihan ini menyediakan beberapa informasi mengenai pentingnya kualitas terhadap kepuasan pelanggan dan cara logistics service quality, target kualitas layanan yang akan diberikan, langkah-langkah dalam menentukan quality control cycle (QCC), hingga perangkat yang diperlukan dalam QCC.

Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan mereka secara efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak terorganisir dan banyak terdapat bahaya, kerusakan dan absen sakit tak terhindarkan, mengakibatkan hilangnya pendapatan bagi pekerja dan produktivitas berkurang bagi perusahaan.

Meskipun kenyataannya, para pengusaha di seluruh dunia telah secara hati-hati merencanakan strategi bisnis mereka, banyak yang masih mengabaikan masalah penting seperti keselamatan, kesehatan dan kondisi kerja. Biaya untuk manusia dan finansial dianggap besar.

Tindakan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja tidak harus mahal. Namun, seperti perbaikan dalam operasional atau penjualan, hal itu perlu dilakukan sebagai komitmen pekerja, supervisor, dan manajer bekerja sama untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang mereka mengerti dan percaya.

Selain membutuhkan perhatian yang terus menerus, pekerja dan pengusaha harus siap untuk menghormati prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja yang diakui dengan baik. Mereka juga harus menjaga, mengikuti dan terus mengevaluasi kebijakan dan praktek-praktek yang ditetapkan.

Pelatihan ini menyediakan beberapa informasi mengenai berbagai macam bahaya yang mungkin ada di tempat kerja hingga risiko dan cara pengendaliannya. Hal tersebut juga memberikan masukan tentang bagaimana setiap bahaya tertentu dapat dikurangi atau dihilangkan. Namun, penting untuk diingat bahwa praktik keselamatan dan kesehatan kerja yang baik tidak hanya melihat salah satu bahaya dan cara mengatasinya, tapi membuat sebuah sistem yang memungkinkan untuk mengidentifikasi semua bahaya dan risiko di perusahaan dan dapat menanganinya secara berkelanjutan.

Sebagai seorang SCM manager kemampuan untuk menetapkan dan mengelola budget menjadi hal kritikal dalam menunjang aktivitas mengelola SCM. Dengan memahami esensi budget maka SCM Manager dapat melakukan rivew, cek, monitoring, dan evaluasi sejauh mana budget yang ditetapkan terhadap realisasi yang terjadi.

Di dalam menetapkan, mengelola dan mengkontrol budget ini peserta akan mendapatkan refreshment pembelajaran. Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai:

  • Bahasa universal tentang Bisnis
  • Memahami esensi cost: fixed cost vs variable cost
  • Manfaat budgeting sebagai alat control dan komunikasi
  • Siklus penyusunan budget dan control budget
  • Penyusunan master budgeting yang terdiri dari operationg budgeting dan financial budgeting
  • Mekanisme control dengan budget report: static budget report & flexible budget report

SCM manager memiliki sebuah kewajiban utama yaitu mengelola tim dan menghasilak kinerja terbaik bersaama mereka. Sebagai pemimpin di ranah SCM yang mencakup fungi-fungsi lain seperti logistics, warehouse, inventory, forecast, dan procurement maka tak ayal lagi indikator kinerja utma dari SCM merupakan kumulatif dari indikator fungsi-fungsi tersebut.

Sudah menjadi tugas seorang SCM manager untuk mengelola kinerja sepanjang rantai pasok yang menjadi tanggungjawabnya sehingga dibutuhkan refreshment pembelajaran soft skills untuk mengelola kinerja yang sesuai dengan target perusahaan. Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai:

  • Pengertian dasar manajemen kinerja
  • Menyusun proses review manajemen kinerja
  • Mengembangkan dan memimpin tim untuk perbaikan kinerja melalui:
  • Penerapan coaching dan counseling efektif
  • Pemberian delegasi
  • Support dan motivasi kepada karyawan

Sebagai pemimpin dalam organisasi supply chain yang harus mengelola banyak aktivitas, tentu membutukan resources dan support dari anggota tim. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana seorang SCM manager mampu memilih tim yang potensial dan sesuai dengan pekerjaan.

Dalam sebuah teori SDM, jika kita bisa menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat maka orang tersebut akan dapat berkontribusi secara optimal terhadap perusahaan.

Untuk itu SCM manager perlu mendapatkan tambahan materi pembelajaran mengenai proses rekrutmen hingga evaluasinya. Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai:

  • Dasar-dasar rekrutmen dan seleksi
  • Manfaat rekrutmen dari internal maupun eksternal
  • Mendesain cara rekrutmen dan selection
  • Mengenali metode-metode melakukan rekrutmen dan seleksi
  • Merencanakan wawanncara dengan metode BEI (Behaviour Event Interview- dengan STAR)
  • Mempersiapkan program induction bagi kandidat terpilih
  • Melakukan evaluasi terhadap program induction dan pelatihan karyawan

Di dalam sebuah organisasi apapun baik swata maupun pemerintah, SCM dan logistics memiliki kaitan erat dengan marketing. Sebagai tim support dari keputusan strategic tim marketing dan sales, SCM Manager harus mampu melakukan alignment (penyelarasan) baik pada level  strategi, aktivitas, dan indikator kinerja.

Untuk itu SCM manager akan mendapatkan refreshment pembelajaran tentang marketing management dalam rangka memahami peran suportif SCM logistics terhadap bisnis (Sales dan Marketing). Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai:

  • Pengertian sales & marketing management
  • Saluran channel distribusi
  • Life cycyle of product
  • Konsep dasar marketing 4P (Product, Price, Positioning, Place)
  • Memahami perencanaan strategis marketing

Dalam perannya sebagai pemimpin orchestra di tahapan operasional, SCM manager harus dapat berkoordinasi, berkomunikasi efektif terhadap banyak baik secara internal (berhubungan dengan banyak department/divisi) maupun secara eksternal (kepada supplier dan customer).

Dengan krusialnya peran diatas maka SCM manager dituntut untuk mampu berkomunikasi efektif kepada semua pihak terkait dengan jelas. Oleh sebab itu para peserta akan mendapatkan tambahan pembekalan tentang bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai:

Dasar-dasar komunikasi efektif

  • Memahami profile diri sendiri dan orang lain
  • Mengembangkan kemampuan adaptasi gaya komunikasi berdasar profile lawan bicara
  • Mampu berinteraksi dan berkomunikasi efektif dengan memiliki kemampuan mendengarkan secara aktif, bertanya strategis, dan menjelaskan manfaat
  • Memahami kebutuhan pelanggan
  • Mampu mengatasi komplain

Dalam rangka menjalankan tugasnya menyampaikan produk dan jasa kepada pelanggan, SCM manager dituntut untuk berperan aktif terhadap value untuk pelanggan. Penciptaan value utuk pelanggan tentunya didasari oeh persyaratan dasar atau harapan/kebutuhan pelanggan terhadap produk atau jasa kita.

Customer service level merupakan salah satu target kinerja yang harus ditetapkan seorang SCM manager sebagai referensi utama untuk fungsi-fungsi SCM dan logistics lainnya.

Pelatihan ini menyediakan informasi mengenai:

  • Dasar-dasar customer service excellence
  • Manfaat customer service excellence bagi personal dan organisasi
  • Tiga pilar customer service excellence
  • Element customer service di dalam logistics (pre transaction, transaction, post transaction)
  • Mengukur serice excelelnce dengan metode Service Quality dengan indikator RATER
  • Perkembangan customer relationship management

Review Peserta